Sabtu, 20 April 2013

Nilai-nilai Kehidupan


NILAI-NILAI  KEHIDUPAN


1.  Pentingnya Nilai-Nilai Kehidupan


            Setiap manusia hidup dalam suatu lingkaran sistem tata nilai dalam masyarakat. Manusia  memenuhi kebutuhan masing-masing  bersama-sama membentuk masyarakat. Individu dan masyarakat saling membutuhkan. Namun keinginan masyarakat (atau kelompok yang mewakilinya) tidak selalu sama dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing individu. Bahkan dapat terjadi adanya ketegangan atau pertentangan antara pribadi dengan masyarakat.
   Contoh : Saluran air di jalan tersumbat oleh sampah sehingga pada saat hujan turun terjadi banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut pengurus RT/RW memutuskan mengadakan kerja bakti dan meminta sumbangan biaya pengerukan sampah. Sebagian kepala keluarga rela melakukan kerja bakti dan menyumbangkan uang sesuai dengan kemampuannya. Tetapi ada sebagian yang lebih mementingkan keperluan pribadinya, di antaranya pergi berekreasi ke  luar kota, dan lain-lainnya. Di sini terlihat perbedaan minat dan kebutuhan masyarakat dengan kebutuhan pribadi.

 

2.  Pengertian Nilai-Nilai Kehidupan


            Nilai-nilai atau peraturan-peraturan dalam masyarakat  berlaku dan disepakati bersama-sama dalam kehidupan, sehingga Anda sering mendengar kata-kata “baik & tidak baik”, “boleh & tidak boleh”, “sopan & tidak sopan”, “penting & tidak penting”, “tahu atauran & tidak tahu aturan” dan sebagainya. Manusia tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu sangat penting memahami nilai-nilai kelompok, masyarakat, negara, dan pribadi sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan nilai kehidupan, adalah segala nilai yang hidup dan  mempengaruhi tindakan seseorang. Misalnya ketika terjadi penyerangan AS dan tentara sekutu terhadap negara Irak, Indonesia mengutuk agresi tersebut. Di sini nilai-nilai dasar “bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bengsa” mendasari  tindakan bangsa Indonesia.
            Setelah membaca contoh-contoh tersebut untuk melatih diri Anda dalam memahami nilai-nilai kehidupan, kerjakanlah tugas-tugas berikut ini!

Ø  Membangyn Ketahanan Diri Terhadap Narkoba

Secara umum remaja memiliki karakteristik individual yang berkembang karena pengaruh lingkungan sosialnya seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar yang kemudian melekat dalam kepribadian remaja tersebut. Namun tidak semua remaja tersebut memiliki karakteristik yang positif, banyak di antara mereka yang terpengaruh oleh hal-hal yang negatif salah satunya penyalahgunaan narkoba. Ada remaja yang beresiko tinggi untuk menyalahgunakan narkoba. Remaja seperti ini umumnya mengembangkan pola perilaku emosi dengan cara berpikir yang tidak memadai dan bermasalah serta selalu berperilaku menyimpang. Inilah yang mudah terpengaruh menggunakan narkoba.
Sebaliknya ada remaja yang dianggap beresiko rendah terhadap penyalahgunaan narkoba sebab mereka mampu mengembangkan pengetahuan yang memadai tentang berbagai hal, berperilaku positif yang sesuai dengan aturan-aturan dalam agama, sekolah, maupun masyarakat sekitar. Menyebut remaja yang beresiko rendah dengan sebutan “remaja yang memiliki ketahanan diri” sebab remaja ini memiliki ketahanan yakni memiliki kapasitas untuk mengatasi stress (dari dalam dirinya, misalnya ingin tampil gaya tetapi tidak punya uang), maupun faktor eksternal (berasal adari luar dirinya, misalnya putus hubungan dengan pacar). Walaupun mengalami permasalahan tersebut remaja ini tidak menyalahgunakan narkoba untuk lari dari masalahnya.
Berikut ini dikemukakan karakteristik remaja yang memiliki katahanan diri terhadap godaan penyalahgunaan narkoba.
a.       Memiliki sikap dan perilaku proaktif untuk mengatasi masalah, yang memungkinkan mereka untuk mencari jalan keluar terhadap masalah yang dialaminya. Upaya ini dapat dilakukan dengan membicarakan masalah kepada orang tua, teman yang dipercaya atau guru sehingga ditemukan jalan keluar.
b.      Memiliki kemampuan untuk memperoleh perhatian positif baik dari keluarga maupun dari orang lain dengan menunjukkan hal-hal yang positif, seperti aktif kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau aktif di lingkungan rumah, berprestasi di sekolah dan dalam hal lainnya.
c.       Memiliki kekuatan untuk memelihara pandangan hidup yang positif dan bermanfaat seperti hidup sehat, berguna, dan berprestasi.
d.      Memiliki kemampuan untuk menghindari kecenderungan yang negatif misalnya berani mengatakan “tidak” ketika ada teman yang menawarkan narkoba.
e.       Memiliki perilaku yang memadai dalam  menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.

Ketahanan diri merupakan pandangan seseorang tentang dirinya sendiri. Seseorang dinamakan mempunyai self esteem apabila ia memberikan penialaian yang tinggi, layak, dan positif terhadap dirinya sendiri. Sebaliknya, apabila ia menilai dirinya secara negatif, misalnya menilai dirinya sebagai orang yang tidak berguna, itu dinamakan orang yang memiliki ketahanan diri rendah. Penelitian membuktikan, bahwa orang yang self esteem-nya rendah mudah terjerumus menjadi penyalahguna narkoba. Banyak remaja yang tidak puas dengan dirinya, misalnya tentang penampilan diri mereka, benci dengan kondisi ekonomi keluarganya, tentang ketidakpuasannya pada caranya menghadapi kondisi tertentu.
Ada remaja yang membuat keputusan sesaat, terburu-buru menemukan pasangan bahkan kemudian menikah, ingin cepat dewasa. Anak-anak remaja itu ingin berubah, tetapi tidak tahu cara melakukannya. 

Kelompok 4 Softskill B.indonesia
Elsa Halimah Noviana 19210486
Anistia Diantika 10210884

3 komentar: