NILAI-NILAI KEHIDUPAN
1. Pentingnya Nilai-Nilai Kehidupan
Setiap
manusia hidup dalam suatu lingkaran sistem tata nilai dalam masyarakat.
Manusia memenuhi kebutuhan
masing-masing bersama-sama membentuk
masyarakat. Individu dan masyarakat saling membutuhkan. Namun keinginan
masyarakat (atau kelompok yang mewakilinya) tidak selalu sama dengan kebutuhan
dan keinginan masing-masing individu. Bahkan dapat
terjadi adanya ketegangan atau pertentangan antara pribadi dengan masyarakat.
Contoh : Saluran air di jalan tersumbat oleh
sampah sehingga pada saat hujan turun terjadi banjir. Untuk mengatasi masalah
tersebut pengurus RT/RW memutuskan mengadakan kerja bakti dan meminta sumbangan
biaya pengerukan sampah. Sebagian kepala keluarga rela melakukan kerja bakti
dan menyumbangkan uang sesuai dengan kemampuannya. Tetapi ada sebagian yang
lebih mementingkan keperluan pribadinya, di antaranya pergi berekreasi ke luar kota, dan lain-lainnya. Di sini terlihat perbedaan minat dan kebutuhan masyarakat
dengan kebutuhan pribadi.
2. Pengertian Nilai-Nilai Kehidupan
Nilai-nilai
atau peraturan-peraturan dalam masyarakat
berlaku dan disepakati bersama-sama dalam kehidupan, sehingga Anda sering
mendengar kata-kata “baik & tidak baik”, “boleh & tidak boleh”, “sopan
& tidak sopan”, “penting & tidak penting”, “tahu atauran & tidak
tahu aturan” dan sebagainya. Manusia tidak
dapat hidup sendiri, oleh karena itu sangat penting memahami nilai-nilai
kelompok, masyarakat, negara, dan pribadi sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan nilai kehidupan, adalah
segala nilai yang hidup dan mempengaruhi
tindakan seseorang. Misalnya ketika terjadi penyerangan AS dan tentara sekutu
terhadap negara Irak, Indonesia mengutuk agresi tersebut. Di sini nilai-nilai
dasar “bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bengsa” mendasari tindakan bangsa Indonesia.
Setelah membaca contoh-contoh tersebut untuk melatih diri Anda dalam
memahami nilai-nilai kehidupan, kerjakanlah tugas-tugas berikut ini!
Ø Membangyn Ketahanan Diri Terhadap
Narkoba
Secara umum remaja memiliki karakteristik individual yang
berkembang karena pengaruh lingkungan sosialnya seperti keluarga, sekolah, dan
masyarakat sekitar yang kemudian melekat dalam kepribadian remaja tersebut.
Namun tidak semua remaja tersebut memiliki karakteristik yang positif, banyak
di antara mereka yang terpengaruh oleh hal-hal yang negatif salah satunya
penyalahgunaan narkoba. Ada remaja yang beresiko tinggi untuk menyalahgunakan
narkoba. Remaja seperti ini umumnya mengembangkan pola
perilaku emosi dengan cara berpikir yang tidak memadai dan bermasalah serta selalu
berperilaku menyimpang. Inilah yang mudah terpengaruh menggunakan narkoba.
Sebaliknya ada remaja yang dianggap beresiko rendah
terhadap penyalahgunaan narkoba sebab mereka mampu mengembangkan pengetahuan
yang memadai tentang berbagai hal, berperilaku positif yang sesuai dengan
aturan-aturan dalam agama, sekolah, maupun masyarakat sekitar. Menyebut remaja
yang beresiko rendah dengan sebutan “remaja yang memiliki ketahanan diri” sebab
remaja ini memiliki ketahanan yakni memiliki kapasitas untuk mengatasi stress
(dari dalam dirinya, misalnya ingin tampil gaya tetapi tidak punya uang),
maupun faktor eksternal (berasal adari luar dirinya, misalnya putus hubungan
dengan pacar). Walaupun mengalami permasalahan tersebut remaja ini tidak
menyalahgunakan narkoba untuk lari dari masalahnya.
Berikut ini dikemukakan karakteristik remaja yang
memiliki katahanan diri terhadap godaan penyalahgunaan narkoba.
a.
Memiliki sikap dan perilaku proaktif untuk mengatasi
masalah, yang memungkinkan mereka untuk mencari jalan keluar terhadap masalah
yang dialaminya. Upaya ini dapat dilakukan dengan membicarakan masalah kepada
orang tua, teman yang dipercaya atau guru sehingga ditemukan jalan keluar.
b.
Memiliki kemampuan untuk memperoleh perhatian positif
baik dari keluarga maupun dari orang lain dengan menunjukkan hal-hal yang
positif, seperti aktif kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau aktif di
lingkungan rumah, berprestasi di sekolah dan dalam hal lainnya.
c.
Memiliki kekuatan untuk memelihara pandangan hidup yang
positif dan bermanfaat seperti hidup sehat, berguna, dan berprestasi.
d.
Memiliki kemampuan untuk menghindari kecenderungan yang
negatif misalnya berani mengatakan “tidak” ketika ada teman yang menawarkan
narkoba.
e.
Memiliki perilaku yang memadai dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosialnya.
Ketahanan diri merupakan pandangan seseorang tentang
dirinya sendiri. Seseorang dinamakan mempunyai self esteem apabila ia
memberikan penialaian yang tinggi, layak, dan positif terhadap dirinya sendiri.
Sebaliknya, apabila ia menilai dirinya secara negatif, misalnya menilai dirinya
sebagai orang yang tidak berguna, itu dinamakan orang yang memiliki ketahanan
diri rendah. Penelitian membuktikan, bahwa orang yang self esteem-nya
rendah mudah terjerumus menjadi penyalahguna narkoba. Banyak remaja yang tidak
puas dengan dirinya, misalnya tentang penampilan diri mereka, benci dengan
kondisi ekonomi keluarganya, tentang ketidakpuasannya pada caranya menghadapi
kondisi tertentu.
Ada remaja yang membuat keputusan sesaat, terburu-buru
menemukan pasangan bahkan kemudian menikah, ingin cepat dewasa. Anak-anak
remaja itu ingin berubah, tetapi tidak tahu cara melakukannya.
Kelompok 4 Softskill B.indonesia
Elsa Halimah Noviana 19210486
Anistia Diantika 10210884