Kamis, 04 Juli 2013

Tulisan Softskill Bahasa Indonesia



You're My Kindness Light

Aku terdiam menikmati setiap lantunan lagu yang kuputar lewat telepon genggamku. Semua lirik terasa menusuk, walau sesungguhnya hanya perasaanku yang mengkait-kaitkan. Ya... itulah aku. wanita dengan julukan si aneh, karena sifatku yang terlewat egois dan sensitive. Namun, apakah mereka mengerti dengan apa yang sesungguhnya dirasakan   oleh bocah aneh ini?

            Apa mungkin semua yang Ia lakukan ini tanpa sebab...
            Kubentangkan mataku kerah langit-langit dikamar. Aku masih tak menyangka dengan apa yang baru saja terjadi. Dan ini semua murni kesalahanku – tepatnya kesalahpahaman yang kubuat. Kini, Iapun pergi… Namun sungguh, semua yang kulakukan karena aku takut kehilangannya. Aku terlalu takut sehingga menunjukan sikapku yang teramat berlebihan.

            Ingin mencari kebebasan namun terkekang. Ingin mencari ketenagan namun membatin.
           
            Hidup tak semudah membalikkan telapak tangan. Hal itu yang kupelajari darinya. Cahaya kebaikannya selalu mencerahkan hatiku. Membuatku begitu nyaman dan tak perduli akan apapun. Aku sangat mencintainya…
Sosoknya hadir tanpaku duga. Membuat sisi redupku menjadi lebih terang dan bersinar. Perhatian dan kebaikannya membuatku luluh dan tak bisa kupungkiri bahwa aku menyukainya.  Senyum cerianya seolah mengajakku bangkit. Tebangun dari mimpi panjang akan angan-angan yang selalu mempurukkanku.
           
            ‘Penyesalan selalu datang pada akhirnya’ kata-kata lumrah yang sudah terurai berantakan dalam otakku. Layaknya sebuah tamparan mengejutkan yang membuatku tak mampu bergerak. Aku telah melukai perasaannya…

            Ego yang kubesarkan membuat ia meninggalkanku…
           
            Mengapa aku mengucapkan kata-kata yang justru tak ingin sampai ini terjadi. Aku salah, tak menilai seberapa jauh emosinya. Hingga iapun mewujudkan semuanya. Bodoh… aku memang bodoh!!
           
            Entah berapa banyak butiran air mata yang mengalir dari kelopak mataku. Semua jatuh tanpa kukendalikan sedikitpun. Seolah mewakili semua yang ada dihatiku. Berteriak dalam diamku. Meringis dalam sakitku.
            Andaiku bisa menemukan mesin waktu, aku ingin kembali dan memperbaiki kesalahanku. Walau kutahu, tak ada yang abadi didunia ini. Namun aku ingin selalu bisa bersamanya. Cahaya kebaikanku…
            Andai semua ini belum terlambat… aku ingin mengucapkanya sekali lagi dihadapanmu… bahwa….
“ Aku sangat menyayangimu….”

dan aku... tidak ingin merasakan keadaan yang terdapat di tulisan tersebut... aku sangat menyayangi dia.. dan apapun yang terjadi aku tak kan pernah bisa dan rela melepaskan 'dia'.. sampai kapanpun..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar